Minggu, 20 September 2015

Palu Sulawesi Tengah, dari peninggalan jaman megalitikum hingga Donggala Sea Hole


Sekilas Tentang Palu

Nama kota Palu berasal dari kata Topalu'e yang artinya tanah yang terangkat karena dahulunya daerah yang sekarang menjadi kota Palu adalah berupa lautan, karena terjadinya gempa yang menyebabkan pergeseran lempeng (Palu Koro) membuat daerah ini terangkat dan membentuk daratan dan lembah.
Saat berkunjung kekota Palu, lokasi wisata indah dan unik dibawah ini patut anda datangi  

 

Jembatan Palu IV atau Jembatan Ponulele

Jembatan yang diresmikan oleh Presiden SBY pada tahun 2006 ini membentang di atas pantai Talise, dan menghubungkan antara kecamatan Palu Timur dan Palu Barat, jembatan dengan panjang 250 meter ini menjadi unik karena merupakan jembatan lengkung pertama di Indonesia dan ketiga didunia setelah Perancis dan jepang. dari jembatan ini kita dapat melihat dengan jelas kota palu dan sekitarnya. Nama Ponulele sendiri diambil dari nama Gubernur Aminudin Ponulele yang saat itu masih menjabat.





Pantai Tanjung Karang

Pantai yang terletak sekitar 40 km dari kota palu ini memiliki ombak yang tenang dan cocok  bagi pecinta diving dan snorkeling, dilokasi ini terdapat setidaknya 17 gugus karang. salah satunya adalah gugusan terumbu karang yang terbentuk dari reruntuhan kapal perang pada kedalaman 40 meter yang letaknya sekitar 2 kilometer arah selatan kearah Donggala. apabila anda tidak hobi menyelam, anda masih bisa menikmati keindahan pantai ini dengan menyewa perahu dengan harga sekitar Rp 100 ribu, perahunya dapat menampung hingga 20 orang.perahunya dirancang khusus untuk melihat terumbu karang.




Pusat Laut Donggala/Donggala Sea Hole

Pusat Laut Donggala terletak didusun Simbe desa Limboro, Donggala atau sekitar 45 km dari pusat kota Palu. objek wisata ini merupakan sebuah sumur raksasa yang memiliki diameter sekitar 10 meter dan kedalaman sekitar 7 meter, lokasinya hanya berjarak sekitar 500 meter dari pinggir laut, hal ini yang menyebabkan sumur raksasa ini memiliki keunikan tersendiri yaitu permukaan airnya akan mengikuti pasang surut air laut.  konon hal ini disebabkan oleh adanya lorong yang menghubungkan antara sumur ini dengan laut terdekat.
Sumur ini juga memiliki air yang sangat jernih dan berwarna biru, masyarakat setempat sering mengambil air dari sumur ini untuk dijadikan oleh-oleh karena dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.



Masjid Terapung Palu

Masjid yang didirikan pada tahun 2011 ini terletak didaerah Palu Barat dan diberi nama Masjid Arkam Babu Rahman, yang diambil dari nama kedua Almarhum pendiri Masjid, dengan luas total 121 meter, masjid ini bisa menampung hingga 200 jamaah. keunikan dari Masjid ini adalah selain dari segi letaknya, kubah masjid ini dapat mengeluarkan 7 warna disaat malam hari, yaitu warna merah, ungu, biru, hijau, pink, jingga dan putih. warna tersebut bisa berganti ganti dalam hitungan detik, sumber warna tersebut berasal dari alat yang dipasang dimasjid ini yang dipesan dari China.
Dilokasi pendirian masjid ini dulunya sering digunakan oleh kaum muda Palu untuk berpacaran. namun sejak masjid ini didirikan kaum muda setempat menjadi sungkan untuk berpacaran dilokasi tersebut.
Masjid ini dibangun untuk mengenang syekh Abdullah Raqi atau Datuk Karama yang berasal dari Minangkabau dan dipercaya oleh warga Palu sebagai penyiar agama islam pertama di Palu pada abad ke 17.



Taman Nasional Lore Lindu

Taman nasional ini menyimpan banyak keunikan yang tidak dapat ditemukan ditempat lain, Taman Nasional Lore Lindu merupakan habitat mamalia asli terbesar di Sulawesi seperti Anoa, babirusa, Rusa, Kera Hantu atau Tangkasi, Kera Kakaktonkea, Kuskus Marsupial dan Musang Sulawesi yang merupakan binatang pemakan daging terbesar di Sulawesi.
Di taman Nasional ini juga terdapat sedikitnya terdapat 55 jenis kelelawar dan 230 jenis burung termasuk burung langka Maleo, 2 jenis Enggang Sulawesi yaitu Julang Sulawesi dan Kenkareng Sulawesi. (sumber Wikipedia)
Keunikan lain dari taman nasional ini adalah terdapat sekitar 300 patung Megalitikum yang usianya diperkirakan mencapai 3000 - 4000 tahun sebelum Masehi yang tersebar di Lembah Napu, Besoa dan Bada. diantaranya yang paling terkenal adalah Tadulako yang memiliki tinggi 168 cm dan dipercaya sebagai panglima perang dari salah satu suku yang pernah berdiam didaerah tersebut.



Souraja

Souraja atau juga yang dikenal dengan nama Banua Mbaso / Banua Oge diambil dari bahasa Kaili yang artinya Rumah besar atau Pondok Raja. Bangunan yang memiliki luas keseluruhan 32 x 11,5 meter ini memiliki jumlah tiang pada bangunan induk 28 buah dan tiang pada bangunan dapur 8 buah.
Dulunya bangunan ini berfungsi sebagai tempat tinggal raja dan keluarganya. Souraja sendiri dibangun atas prakarsa dari Raja Yodjokadi pada sekitar abad 19 M.
Pada masa perang dunia kedua, bangunan ini pernah diambil alih oleh jepang dan pada tahun 1958 digunakan oleh TNI sebagai markas untuk menumpas pemberontakan Permesta.


Taman Wisata Loly Indah

Alternatif lainnya yang bisa dikunjungi adalah Taman Wisata Loly Indah yang terletak diantara kota Palu dan Kota Donggala.


Tidak ada komentar: