Kamis, 23 Juli 2015

Analisa Dokumen Palsu/ Counterfeit Document Analytic

Pemeriksaan Dokumen Palsu
Salah satu point kunci dalam pemeriksaan suatu kasus adalah pemeriksaan terhadap dokumen atau alat bukti yang didapatkan pada saat pemeriksaan. namun yang harus diwaspadai adalah dokumen atau alat bukti yang diperoleh dapat berfungsi sebagai pisau bermata dua, disatu sisi dapat mempermudah pengungkapan suatu kasus atau disisi lain dapat membuat pemeriksaan menjadi bias atau teralihkan.  Kesalahan yang dilakukan oleh seorang investigator dalam menganalisis suatu dokumen bisa berakibat fatal terhadap kasus yang disedang diungkap.

Seorang Investigator minimal harus mengetahui dan memahami prinsip pemeriksaan dokumen seperti yang dimiliki oleh ahli pemeriksaan forensik, karena dalam banyak pemeriksaan fraud dalam intern perusahaan terutama untuk kasus-kasus kecil tidak melibatkan ahli forensik namun lebih mengandalkan pada kemampuan yang dimiliki oleh investigator.

Cara paling sederhana dalam mendeteksi dokumen palsu adalah sebagai berikut :
  • "buat dokumen tersebut bercerita/berbicara" sama seperti manusia, pembicaraan hanya bisa terjadi apabila terdapat lebih dari dua orang. hal yang sama juga berlaku dalam pemeriksaan dokumen.misalnya : apabila kasus yang sedang saya ungkap adalah pemalsuan dokumen  persyaratan kredit Mikro berupa "Surat Keterangan Usaha". hal pertama yang saya lakukan adalah saya akan melihat dokumen yang terindikasi palsu, selanjutnya saya akan berusaha mendapatkan satu atau lebih dokumen SKU yang diterbitkan oleh kelurahan yang sama dan membuat dokumen tersebut bercerita dengan cara meletakannya secara berderet dan melihat perbedaanya, semakin bayak SKU pembanding akan semakin akurat kita melihat perbedaannya.
  • Cek ke instansi penerbit, pastikan isi dokumen seperti , Format dokumen, nomor registrasi/NIK (KTP), tanggal terbit. nama dan tandatangan pejabat yang bertandatangan.dll. pada saat melakukan pengecekan pastikan membawa copy dokumen yang terindikasi palsu, untuk mempermudah pejabat instansi terkait melakukan pengecekan, atau membuat pejabat yang terlibat tidak bisa berkelit.
  • Halaman yang diganti. terutama untuk dokumen yang tebal seperti dokumen kredit dll. disarankan untuk melakukan pemeriksaan dokumen dibawah sinar lampu sehingga dapat melihat adanya perbedaan Tingkat keputihan kertas antar lembaran dokumen, adanya bintik atau noda akibat printed error (terutama dokumen kredit yang biasanya dicetak pada saat yang bersamaan) dan ketebalan 
  • Tinta berbeda, analisa tinta juga disarankan dibawah sinar lampu sehingga penggantian, penghapusan, atau penghilangan tulisan lebih mudah diketahui.
  • Dokumen cetakan palsu. Analisa dengan cara ini harus dilakukan secara teliti dan penuh kehati-hatian.


Identifikasi Dokumen Palsu

  • Tanda Tangan Palsu. Keberadaan tanda tangan palsu biasanya dapat dilihat dari ukurannya dari yang asli dan sederhana adalah dengan membandingkannya dengan tanda tangan yang asli.  sebagai catatan dengan bertambahnya umur, penggunaan alkohol, kondisi kesehatan dan luka yang diderita bisa menyebabkan tandatangan yang berbeda meskipun dilakukan oleh orang yang sama.





Pemalsuan tanda tangan secara umum dikategorikan dalam 3 hal yaitu :
Random Forgeries (pemalsuan secara acak)
Pemalsuan jenis ini dilakukan oleh pelaku tanpa mengetahui nama penandatangan maupun bentuk dari tandatangannya, biasanya tandatangan yang dipalsukan adalah tandatangan para pihak ketiga terkait yang tidak terkait langsung dengan masalah, misalnya tandatangan para saksi pada dokumen/surat kepemilikan tanah, tandatangan istri/pasangan pada dokumen perjanjian kredit.

Simple Forgeries (Pemalsuan secara sederhana)
Untuk pemalsuan jenis ini dilakukan oleh pelaku yang mengetahui nama dari penandatangan asli tanpa memiliki contoh tandatangan aslinya, misalnya tandatangan pejabat berwewenang pada dokumen persyaratan kredit seperti Surat Keterangan Usaha dll.

Skilled Forgeries (pemalsuan terampil)
Tandatangan untuk type ini dibuat oleh para pelaku yang mengetahui nama dan tandatangan dari pihak yang dipalsukan, biasanya dilakukan oleh mereka yang terbiasa memalsukan tandatangan terutama untuk tandatangan yang bentuknya sederhana, hingga ke bentuk tandatangan yang sulit ditirukan oleh orang biasa
berikut contohnya :













Identifikasi Tulisan
Setiap orang memiliki karakteristik unik dalam tulisan tangannya. Keunikan tersebut merupakan kombinasi dari karaktetistik individu dan karaktenstik "class". Beberapa istilah yang berkaitan dengan identifikasi suatu tulisan
  • Class Characteristic. Karakteristik "class" merupakan kemiripan tulisan beberapa orang. Dalam pandangan orang awam tulisan beberapa orang akan terlihat sama dalam penampakan ataupun gayanya sehingga dapat menyesatkan seorang pemeriksa fraud. Untuk itu dibutuhkan seorang ahli yang membantu menganalisis tulisan tersebut yang sebenarnya sangat berbeda.
  • Copy Book Styles : Gaya copy book merupakan gaya menulis yang sama dari sekelompok orang dengan latar belakang yang sama seperti sistem pengajaran dan latar belakang
  • Autoforgery :Pemalsuan ini dilakukan oleh orang yang memiliki tanda tangan yang sebenarnya dengan tujuan suatu waktu akan menyangkalnya sebagai tanda tangan yang asli. Biasanya melibatkan tindakan fraud dalam penjaminan aktiva (hipotik), kami kredit dan lainnya.




Cara Memperoleh Contoh Tanda Tangan/Tulisan Tangan
Keberhasilan kegiatan forensik dokumen tergantung bagaimana seorang pemeriksa fraud memberikan contoh tulisan tangan atau tanda tangan sebagai bahan pembanding. Contoh tulisan atau tanda tangan dapat digolongkan menjadi dua yakni:

1. Undictated Samples
Contoh ini diperoleh dari tulisan atau tanda tangan yang tidak dibuat khusus untuk tujuan perbandingan. Sumbernya dapat berupa dokumen lain yang berisi tulisan tangan, dokumen kegiatan bisnis seperti cek, aplikasi, penawaran dan sebagainya. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam undictated samples adalah:
  • Contoh berasal dan periode yang tidak berjauhan dengan yang akan dibandingkan.
  • Contoh mengandung kombinasi kata dan tanda tangan yang hampir sama dengan yang akan dibandingkan.
  • Contoh menggunakan jenis tulisan yang sama misalnya sama-sama menggunakan huruf besar.
  • Usahakan contoh dibuat dalam konteks yang sama. Misalnya sama-sama berupa sutat resmi.
2. Dictated Samples
Contoh ini diperoleh dan tulisan atau tanda tangan yang khusus dibuat untuk tujuan pembandingan yang dipeloleh dengan dasar sukarela atau perintah pengadilan wewenang tertentu). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam dictated samples adalah:
  • Material yang digunakan diusahakan sama seperti penggunaan ballpoint atau pensil, kertas dan sebagainya,
  • Usahakan pihak yang diambil contoh tulisan atau tanda tangannya dalam keadaan relaks. Mulai dengan kata-kata umum dan tidak khusus seperti nama dan tanggal.
  • Jangan membantu mendiktekan bagaimana mengeja suatu kata, atau menyebutkan tanda baca seperti koma, atau mengajari tata bahasa pada saat mendiktekan kalimat yang harus ditulis.
  • Untuk memastikan variasi normal, usahakan memperoleh beberapa contoh atas satu bentuk teks yang akan dibandingkan.
Analisis Dokuman Berdasarkan Jenis Mesin Tik dan Printer Komputer
Mesin tik model lama biasanya dapat diidentifikasi dari kerusakan unik yang ada pada setiap mesin, misalnya kemiringan huruf tertentu. Namun mesin tik model terbaru dan juga printer sangat sulit untuk diidentifikasi secara khusus. Biasanya identifikasi hanya terbatas pada jenis atau merek, spasi huruf dan proses pencetakan apakah dot matrix atau laser.
Apabila seorang pemeriksa fraud harus melakukan pemeriksaan atas buku seperti mesin tik atau printer yang menggunakan pita, maka pengujian pengetikan harus dilakukan menggunakan pita yang baru. Pita asli harus disimpan untuk dijadikan alat pembuktian (jika perlu). Pedoman umum dalam melakukan analisis sederhana atas hasil cetakan mesin tik atau printer adalah dengan melihat bentuk huruf terutama huruf kecil f, g, r, t, dan w serta anka 2, 3, 4, dan 5.

Analisis Dokuman Berdasarkan Jenis Mesin Photocopy
Dalam keadaan tertentu, dimana dokumen asli tidak dapat diperoleh, biasanya seorang pemeriksa fraud menjadikan hasil photocopy sebagai sumber informasi. Upaya penelusuran dokumen asli melalui photocopy adalah bagian dari kegiatan pemeriksaan. Terkadang memungkinkan untuk mengetahui mesin apa yang digunakan dari hasil photocopy. Adakalanya mesin photocopy meninggalkan jejak berupa pola tertentu yang disebut "trash marks" misalnya noda, bintik, atau tanda di akhir halaman dan sebagainya. Trash marks ini terbagi dua yakni :
  • Permanent Trush Marks. Biasannya disebabkan permukaan kaca alat photocopy yang tidak sempurna. Jadi, tanda yang ditinggalkan akan tetap timbul setiap mengkopi dokumen sampai ada perbaikan.
  • Transient Transh Marks. Penyebab tanda ini biasanya mudah hilang misalnya kotor sehingga jika sudah dibersihkan sulit untuk menelusuri kembali asal-usul dokumen photocopy melalui mesin penggandanya.
Dokuman Bertanggal (Dating Document)
Pertanyaan yang sering muncul dalam pelaksanaan pemeriksaan fraud adalah apakah tanggal suatu dokumen sesuai fakta atau merupakan tanggal "back dated". Seorang pemeriksa fraud harus waspada akan keberadaan dokumen back dated. Dokumen yang bertanggal palsu antara lain:
  • Alibi Document : Dokumen yang tiba-tiba ada memperkuat alibi tersangka. Dokumen ini harus diwaspadai bertanggal back date.
  • "Long Lost" Will :Kemunculan mendadak suatu wasiat yang membatalkan wasiat yang lain biasa sering terjadi dan biasanya tanggal yang diberikan adalah tanggal pengiriman dokumen tersebut. Contoh dari hal ini adalah kasus *Mormon Will" di Amerika Serikat.

Dokumen Bersejarah Bernilai Tinggi
Pemalsuan tanggal dalam dokumen sudah berlangsung lama. Contoh dokumen yang dapat dipalsukan karena berharga jika dilihat tanggal kejadiannya adalah diari Hitler, deklarasi kemerdekaan Amerika atau dapat dicontohkan dan dalam negeri adalah Supersemar.
Pemeriksaan tanggal dokumen seharusnya melibatkan banyak ahli pemeriksaan tersebut meliputi antara lain:
  • Analysis jenis tinta
  • Pemeriksaan tulisan atau hasil ketikan
  • Pemeriksaan kertas, terutama bila ada watermark.
  • Pemeriksaan photocopy (jika dalam bentuk photocopy) dan membandingkan dengan jenis mesin ketika dokumen tersebut dibuat.
Dokumen Cetakan Palsu

 Pemalsuan dokumen cetakan yang bernilai uang seperti uang kertas, cek bank, perangko, voucher dan sebagainya berlangsung dari waktu ke waktu. Dokumen yang lain yang tidak bernilai moneter pun seperti paspor, kartu identitas, kartu pegawai juga dipalsukan untuk kepentingan tertentu. Pemalsuan terutama di negara dunia ketiga telah menjadi bisnis yang bernilai tinggi. Dahulu dokumen dipalsukan melalui pembuatan piringan cetakan terlebih dahulu. Namun sekarang, pemalsuan dokumen telah berkembang sangat pesat. Penggunaan komputer graphis dengan scanner yang beresolusi tinggi dan printer multi color membuat pemalsuan dokumen menjadi lebih mudah dan berkualitas tinggi.

Pendeteksian Dokumen Palsu
Sama seperti sebelumnya, cara termudah mengenali dokumen palsu adalah membandingkan dokumen yang diperkirakan palsu dengan dokumen asli secara berjajar. Adakalanya dibutuhkan juga pemeriksaan nomor seri. Analisis yang lebih mendalam dapat berupa analisis tinta dan kertas.


3 komentar:

Unknown mengatakan...

.

Anisa Diana mengatakan...

Boleh tau sumber referensinya dari mana??

Citra Narasi Nusantara mengatakan...

Sangat bagus, mhn izin copy paste