Sabtu, 18 Juli 2015

Ambon dan keunikannya dari pantai pintu kota, pela Darah hingga belut raksasa Morea


 

Pada Investigasi kali ini saya ditemani oleh senior saya Davy R. Latupeirissa, investigator senior keturunan Belanda Ambon. perjalanan pertama saya ke ambon meninggalkan kesan yang menakutkan sekaligus mengasyikan, menakutkan karena pada saat Landing di bandara Ambon, kami disambut oleh angin yang kencang, yang membuat badan pesawat seperti layang-layang yang dihempas kesana kemari, saya sampai berpikir bahwa pesawat yang saya tumpangi akan jatuh (sebagai perbandingan pesawat kami mendarat sekitar jam 11 siang, tapi karena cuaca menjadi pesawat terahir yang mendarat, penerbangan setelahnya dicancel) .

Hebatnya dengan kondisi cuaca dan pesawat seperti itu, yang ketakutan hanya penumpang yang bukan orang ambon, sedangkan penumpang yang asli ambon sendiri tenang-tenang saja bahkan banyak dari mereka yang masih bercanda dan tertawa-tawa. dari bung Davy, saya mendapat penjelasan bahwa orang Ambon memiliki kepercayaan bahwa mereka tidak akan pernah tertimpa musibah apabila kembali ke Ambon, wah-wah.
Beruntung saya melakukan perjalanan dengan bung Davy, karena dari dia saya sedikit banyak mengetahui tentang Ambon, jadi saya tidak perlu repot mencari tau, lokasi mana saja yang akan saya kunjungi disela waktu investigasi.

Berikut adalah beberapa fakta unik dan menarik tentang Ambon :


Durian

Saat saya diajak oleh Bung Davy untuk mencari orang yang menjual durian, saya langsung bertanya dalam hati, emang di Ambon ada kebun durian, kalopun ada emang rasanya enak?. pertanyaan tidak sempat saya ajukan karena ternyata lokasi penjual duren berkumpul tidak jauh dari hotel Amaris tempat kami menginap, sekitar 5 menit jalan kaki.

waktu memilih buah durian, penjualnya mengatakan kepada kami, "bapak ambil aja satu ikat kalau ada salah satu saja yang tidak enak bapak tidak usaha bayar semuanya", well ....tantangan itu kami terima, dan hebatnya tidak ada satupun yang tidak enak, padahal kami hanya asal memilih ikatan durian tersebut.Saya pernah mencoba hampir semua durian terkenal di seluruh indonesia, tapi menurut pendapat saya pribadi Durian terenak di Indonesia adalah durian Ambon. namun konon rasa durian Ambon akan berubah apabila melewati laut?....

Buah Gandaria



Di Ambon pula pertama kali saya mencoba yang namanya buah Gandaria dalam bentuk jus, saya langsung jatuh cinta begitu mencoba jus yang memiliki rasa seperti mangga ini, saking sukanya terhadap buah ini, pada saat pulang ke jakarta saya membeli gandaria sebanyak dua kardus untuk oleh-oleh.

Pela Gandong, Pela Darah dan Pela Siri

Seingat saya hanya di Ambon saya menemukan sebuah upacara ada yang membuat orang yang bersumpah memiliki ikatan melebihi saudara kandung dan berlangsung selamanya hingga kepada keturunannya yaitu Pela Darah.
Pela darah dilakukan dengan cara pihak yang mengajak persaudaraan menggoreskan telapak tangganya pada batu karang pantai hingga berdarah, dan pihak yang diajak juga menggoresan tangan hingga berdarah pada bagian batu karang yang sama.
Pela dan Gandong sendniri memilik arti yang berbeda, Pela artinya persaudaraan sedangkan gandong artinya kandung. sedangkan Pela Sirih juga disebut pela kawin karena terbentuk dari perkawinan dan bisa berahir karena perceraian dan lain.


Mata Air Waiselaka dan Belut Raksasa Morea

Mata air ini terletak di Waai, Kecamatan Salahutu Maluku Tengah, konon mata air ini terbentuk setelah tombak sakti yang dilemparkan dari pegunungan Salahutu dicabut, dan menyebabkan munculnya mata air dilokasi tombak tersebut tertancap.

Belut raksasa Morea (red Belut) biasanya bersembunyi pada goa-goa kecil yang terdapat mata air waiselaka, dan hanya keluar apabila dipanggil oleh pawangnya

Belut ini juga dipercaya sebagai leluhur oleh masyarakat sekitar dan juga ikan mas yang hidup di mata air tersebut sangat dikeramatkan dan tidak boleh di ambil.

Mata air Waiselaka dapat dicapai dari kota ambon dengan waktu tempuh sekitar 30 menit

Gong Perdamaian 

Gong yang dibangun untuk memperingati kerusuhan SARA di Ambon ini terletak di pusat kota, Gong ini merupakan gong perdamaian ke-39 didunia.




Pintu Kota

Pintu kota merupakan nama sebuah pantai yang terletak sekitar 30 Km dari kota Ambon, tepatnya di dusun Airlow, Nusaniwe. daya tarik utama pantai ini terletak pada batu karang raksasa dengan sebuah terowongan yang dilewati air laut di bagian dasarnya, sebagian besar pantai ini terdiri dari batu karang dan cocok untuk snorkeling






Pantai Natsepa

Pantai ini merupakan lokasi wisata favorit buat masyarakat Ambon dan sekitarnya, pasirnya yang putih bersih dan ombak yang relatif tenang menjadi daya tarik utama pantai Natsepa.

Image result for natsepa beach


Apabila anda menyukai rujak maka anda harus mencoba Rujak Natsepa yang banyak dijual disepanjang pantai.
t


Rumah adat Ambon "Baileo"


Tidak seperti rumah adat didaerah lain, Baileo atau diartikan secara harfiah sebagai balai, dibangun untuk keperluan pertemuan warga serta menyimpan benda-benda suci, senjata atau pusaka peninggalan dari nenek moyang warga kampung tersebut. pada bagian depan biasanya diletakan Batu Pamali sejenis batu besar untuk menyimpan sesaji.
Baileo biasanya dibangun tanpa dinding, konon tujuannya supaya roh nenek moyang dapat secara leluasa untuk keluar masuk mengunjungi rumah adat tersebut.
selain itu Baileo juga menjadi "Landmark" suatu desa bagi orang-orang Maluku.






Tidak ada komentar: