Pemalsuan tanda tangan secara umum dikategorikan dalam 3 hal yaitu :
Random Forgeries (pemalsuan secara acak)
Pemalsuan
jenis ini dilakukan oleh pelaku tanpa mengetahui nama penandatangan
maupun bentuk dari tandatangannya, biasanya tandatangan yang dipalsukan
adalah tandatangan para pihak ketiga terkait yang tidak terkait langsung
dengan masalah, misalnya tandatangan para saksi pada dokumen/surat
kepemilikan tanah, tandatangan istri/pasangan pada dokumen perjanjian
kredit.
Simple Forgeries (Pemalsuan secara sederhana)
Untuk
pemalsuan jenis ini dilakukan oleh pelaku yang mengetahui nama dari
penandatangan asli tanpa memiliki contoh tandatangan aslinya, misalnya
tandatangan pejabat berwewenang pada dokumen persyaratan kredit seperti
Surat Keterangan Usaha dll.
Skilled Forgeries (pemalsuan terampil)
Tandatangan
untuk type ini dibuat oleh para pelaku yang mengetahui nama dan
tandatangan dari pihak yang dipalsukan, biasanya dilakukan oleh mereka
yang terbiasa memalsukan tandatangan terutama untuk tandatangan yang
bentuknya sederhana, hingga ke bentuk tandatangan yang sulit ditirukan oleh orang biasa
berikut contohnya :
Identifikasi Tulisan
Setiap orang memiliki
karakteristik unik dalam tulisan tangannya. Keunikan tersebut merupakan
kombinasi dari karaktetistik individu dan karaktenstik "class". Beberapa
istilah yang berkaitan dengan identifikasi suatu tulisan
- Class Characteristic. Karakteristik "class" merupakan
kemiripan tulisan beberapa orang. Dalam pandangan orang awam tulisan
beberapa orang akan terlihat sama dalam penampakan ataupun gayanya
sehingga dapat menyesatkan seorang pemeriksa fraud. Untuk itu dibutuhkan
seorang ahli yang membantu menganalisis tulisan tersebut yang
sebenarnya sangat berbeda.
- Copy Book Styles : Gaya copy book merupakan gaya menulis yang
sama dari sekelompok orang dengan latar belakang yang sama seperti
sistem pengajaran dan latar belakang
- Autoforgery :Pemalsuan ini dilakukan oleh orang yang memiliki
tanda tangan yang sebenarnya dengan tujuan suatu waktu akan
menyangkalnya sebagai tanda tangan yang asli. Biasanya melibatkan
tindakan fraud dalam penjaminan aktiva (hipotik), kami kredit dan
lainnya.
Cara Memperoleh Contoh Tanda Tangan/Tulisan Tangan
Keberhasilan
kegiatan forensik dokumen tergantung bagaimana seorang pemeriksa fraud
memberikan contoh tulisan tangan atau tanda tangan sebagai bahan
pembanding. Contoh tulisan atau tanda tangan dapat digolongkan menjadi
dua yakni:
1. Undictated Samples
Contoh
ini diperoleh dari tulisan atau tanda tangan yang tidak dibuat khusus
untuk tujuan perbandingan. Sumbernya dapat berupa dokumen lain yang
berisi tulisan tangan, dokumen kegiatan bisnis seperti cek, aplikasi,
penawaran dan sebagainya. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
undictated samples adalah:
- Contoh berasal dan periode yang tidak berjauhan dengan yang akan dibandingkan.
- Contoh mengandung kombinasi kata dan tanda tangan yang hampir sama dengan yang akan dibandingkan.
- Contoh menggunakan jenis tulisan yang sama misalnya sama-sama menggunakan huruf besar.
- Usahakan contoh dibuat dalam konteks yang sama. Misalnya sama-sama berupa sutat resmi.
2. Dictated Samples
Contoh ini diperoleh dan
tulisan atau tanda tangan yang khusus dibuat untuk tujuan pembandingan
yang dipeloleh dengan dasar sukarela atau perintah pengadilan wewenang
tertentu). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam dictated samples
adalah:
- Material yang digunakan diusahakan sama seperti penggunaan ballpoint atau pensil, kertas dan sebagainya,
- Usahakan pihak yang diambil contoh tulisan atau tanda tangannya
dalam keadaan relaks. Mulai dengan kata-kata umum dan tidak khusus
seperti nama dan tanggal.
- Jangan membantu mendiktekan bagaimana mengeja suatu kata, atau
menyebutkan tanda baca seperti koma, atau mengajari tata bahasa pada
saat mendiktekan kalimat yang harus ditulis.
- Untuk memastikan variasi normal, usahakan memperoleh beberapa contoh atas satu bentuk teks yang akan dibandingkan.
Analisis Dokuman Berdasarkan Jenis Mesin Tik dan Printer Komputer
Mesin
tik model lama biasanya dapat diidentifikasi dari kerusakan unik yang
ada pada setiap mesin, misalnya kemiringan huruf tertentu. Namun mesin
tik model terbaru dan juga printer sangat sulit untuk diidentifikasi
secara khusus. Biasanya identifikasi hanya terbatas pada jenis atau
merek, spasi huruf dan proses pencetakan apakah dot matrix atau laser.
Apabila
seorang pemeriksa fraud harus melakukan pemeriksaan atas buku seperti
mesin tik atau printer yang menggunakan pita, maka pengujian pengetikan
harus dilakukan menggunakan pita yang baru. Pita asli harus disimpan
untuk dijadikan alat pembuktian (jika perlu). Pedoman umum dalam
melakukan analisis sederhana atas hasil cetakan mesin tik atau printer
adalah dengan melihat bentuk huruf terutama huruf kecil f, g, r, t, dan w
serta anka 2, 3, 4, dan 5.
Analisis Dokuman Berdasarkan Jenis Mesin Photocopy
Dalam
keadaan tertentu, dimana dokumen asli tidak dapat diperoleh, biasanya
seorang pemeriksa fraud menjadikan hasil photocopy sebagai sumber
informasi. Upaya penelusuran dokumen asli melalui photocopy adalah
bagian dari kegiatan pemeriksaan. Terkadang memungkinkan untuk
mengetahui mesin apa yang digunakan dari hasil photocopy. Adakalanya
mesin photocopy meninggalkan jejak berupa pola tertentu yang disebut
"trash marks" misalnya noda, bintik, atau tanda di akhir halaman dan
sebagainya. Trash marks ini terbagi dua yakni :
- Permanent Trush Marks. Biasannya disebabkan permukaan kaca alat
photocopy yang tidak sempurna. Jadi, tanda yang ditinggalkan akan tetap
timbul setiap mengkopi dokumen sampai ada perbaikan.
- Transient Transh Marks. Penyebab tanda ini biasanya mudah hilang
misalnya kotor sehingga jika sudah dibersihkan sulit untuk menelusuri
kembali asal-usul dokumen photocopy melalui mesin penggandanya.
Dokuman Bertanggal (Dating Document)
Pertanyaan
yang sering muncul dalam pelaksanaan pemeriksaan fraud adalah apakah
tanggal suatu dokumen sesuai fakta atau merupakan tanggal "back dated".
Seorang pemeriksa fraud harus waspada akan keberadaan dokumen back
dated. Dokumen yang bertanggal palsu antara lain:
- Alibi Document : Dokumen yang tiba-tiba ada memperkuat alibi tersangka. Dokumen ini harus diwaspadai bertanggal back date.
- "Long Lost" Will :Kemunculan mendadak suatu wasiat yang
membatalkan wasiat yang lain biasa sering terjadi dan biasanya tanggal
yang diberikan adalah tanggal pengiriman dokumen tersebut. Contoh dari
hal ini adalah kasus *Mormon Will" di Amerika Serikat.
Dokumen Bersejarah Bernilai Tinggi
Pemalsuan
tanggal dalam dokumen sudah berlangsung lama. Contoh dokumen yang dapat
dipalsukan karena berharga jika dilihat tanggal kejadiannya adalah
diari Hitler, deklarasi kemerdekaan Amerika atau dapat dicontohkan dan
dalam negeri adalah Supersemar.
Pemeriksaan tanggal dokumen seharusnya melibatkan banyak ahli pemeriksaan tersebut meliputi antara lain:
- Analysis jenis tinta
- Pemeriksaan tulisan atau hasil ketikan
- Pemeriksaan kertas, terutama bila ada watermark.
- Pemeriksaan photocopy (jika dalam bentuk photocopy) dan membandingkan dengan jenis mesin ketika dokumen tersebut dibuat.
Dokumen Cetakan Palsu
Pemalsuan
dokumen cetakan yang bernilai uang seperti uang kertas, cek bank,
perangko, voucher dan sebagainya berlangsung dari waktu ke waktu.
Dokumen yang lain yang tidak bernilai moneter pun seperti paspor, kartu
identitas, kartu pegawai juga dipalsukan untuk kepentingan tertentu.
Pemalsuan terutama di negara dunia ketiga telah menjadi bisnis yang
bernilai tinggi. Dahulu dokumen dipalsukan melalui pembuatan piringan
cetakan terlebih dahulu. Namun sekarang, pemalsuan dokumen telah
berkembang sangat pesat. Penggunaan komputer graphis dengan scanner yang
beresolusi tinggi dan printer multi color membuat pemalsuan dokumen
menjadi lebih mudah dan berkualitas tinggi.
Pendeteksian Dokumen Palsu
Sama
seperti sebelumnya, cara termudah mengenali dokumen palsu adalah
membandingkan dokumen yang diperkirakan palsu dengan dokumen asli secara
berjajar. Adakalanya dibutuhkan juga pemeriksaan nomor seri. Analisis
yang lebih mendalam dapat berupa analisis tinta dan kertas.