Rabu, 03 Desember 2014

Berita Acara Pemeriksaan (BAP)




Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dalam pemeriksaan kejadian Fraud adalah catatan atau tulisan yang dibuat dalam bentuk tertentu oleh Investigator, diberi tandatangan Investigator dan pihak yang diperiksa, memuat uraian tindakan fraud yang memenuhi unsur-unsur Fraud yang dipersangkakan dengan menyebut waktu, tempat dan keadaan pada waktu perbuatan fraud dilakukan, identitas pemeriksa dan yang diperiksa, keterangan yang diperiksa, serta catatan mengenai segala sesuatu yang dianggap perlu untuk kepentingan penyelesaian kasus.

BAP dibuat dengan tujuan untuk : 
  • Memperoleh informasi mengenai kasus yang terjadi
  • Untuk kepentingan dikemudian hari, misalnya untuk pertimbangan dalam pemberian sanksi di komite fraud, Pelaporan Pidana dll.
  • Menetapkan tanggung jawab para pihak terkait
  • Memperoleh atau mengetahui secara rinci modus operandi
  • Memperoleh Estimasi Kerugian.   
 Hal-Hal yang harus diperhatikan pada saat pembuatan BAP adalah :
             Saat diminta keterangannya, pegawai terkait harus dalam kondisi sehat jasmani dan rohani

            BAP wajib ditandatangani oleh pegawai terkait dan Investigator yang meminta keterangan.
         
             Dalam hal pegawai terkait tidak bersedia diminta keterangannya, maka Investigator harus membuat Berita Acara Penolakan yang berisi alasan mengapa pegawai tersebut tidak bersedia dimintai keterangan, Berita Acara selanjutnya ditandatangani bersama antara Investigator dan pegawai tersebut.
         
             Setiap halaman, kecuali halaman terakhir yang memuat tandatangan pegawai terkait, harus diberi tandatangan pegawai yang dimintai keterangan di pojok kanan bawah.
         
             Dalam hal pemeriksaan belum dapat diselesaikan, maka pemeriksaan dihentikan sementara dengan menutup dan menandatangani BAP oleh Investigator dan pegawai terkait.

    Apabila BAP tidak dapat diselesaikan dalam satu kali pertemuan,  maka Lanjutan BAP dibuat dengan judul BAP Lanjutan, dengan halaman, dan nomor urut pertanyaan melanjutkan BAP terdahulu. Pengantar BAP lanjutan dibuat sebagaimana BAP sebelumnya.  
         
             Pada setiap awal dan akhir kalimat apabila masih ada ruang kosong diisi dengan garis putus-putus.  
         
            Tidak diperkenankan menggunakan singkatan, kecuali singkatan-singkatan resmi. Penulisan angka yang menyebutkan jumlah harus diulangi dengan huruf dalam kurung.  
         
             Nama orang harus ditulis dengan huruf besar (huruf kapital) dan digaris bawahi. Apabila ada tulisan yang salah, maka tulisan yang salah tersebut dicoret dan diparaf pada ujung kiri dan kanan Format standar BAP sesuai yang ditetapkan oleh Perusahaan atau Unit kerja Pemeriksaan 



    Materi BAP Isi/ materi BAP agar memenuhi unsur 5 W dan 1 H 



     



    Berikut Contoh awal BAP



    Selasa, 02 Desember 2014

    Investigasi ke Sumbawa






    Pulau Morotai dan perang dunia kedua (Morotai Island & World War II)

    MOROTAI


     
    Pernahkah anda mendengar tentang Morotai?, berkunjung Morotai adalah salah satu dari obsesi masa kecil saya, ingin melihat langsung lokasi pertempuran perang dunia kedua (1944) antara pasukan sekutu yang dipimpin oleh Jendral Mc Arthur dan pasukan  jepang dari divisi ke-32 angkatan darat kekaisaran jepang adalah salah satu hal yang membuat saya sangat ingin berkunjung ke pulau ini. begitu pentingnya Morotai bagi pasukan sekutu pada saat itu sampai Jendral Mc Arthur menempatkan sekitar 3000 pesawat tempur ke pulau ini.


    Perjalanan ke Morotai saya tempuh melalui jalur laut dari Kota Tobelo menggunakan speed boat sewaan (karena kebetulan saya berangkat berangkat bersama-sama anggota team saya yang lain.) boat yang kami sewa memiliki kapasitas yang bisa menampung 15 orang dengan 3 mesin. sebagai catatan tarif sewa speed boat didaerah maluku utara tergantung dari berapa mesin yang digunakan oleh speed boat tersebut. apabila anda melakukan perjalanan hanya sendiri, bisa menggunakan boat sejenis dengan tarif sekitar Rp 50.000,- atau kapal ferry biasa
    Untuk menuju Morotai juga bisa menggunakan pesawat dari Ternate



    Pada saat berangkat kondisi laut sedang cerah, sehingga perjalanan hanya memakan waktu kurang dari 2 jam, di sepanjang jalan kami dihadapkan pada ombak yang tenang, air laut yang sangat jernih, dan gugusan pulau-pulau kecil yang sangat indah.

    setibanya di Morotai kami menyewa sebuah angkot untuk berkeliling pulau, lokasi pertama yang kami kunjungi adalah Air Kaca (salah satu tempat favorit Jendral Mc Arthur), perjalanan ke Air Kaca memakan waktu sekitar 20 menit, melewati monumen Trikora.




    Dari Air Kaca kami menuju pangkalan Angkatan udara Morotai, menurut salah satu petugas di bandara yang kami temui, total landas pacu di lapangan udara tersebut adalah 9 landasan yang pada saat perang dunia kedua digunakan oleh sekitar 3000 pesawat sekutu.

    Lokasi berikutnya yang kami kunjungi adalah museum perang dunia kedua, Museum ini memiliki koleksi peninggalan perang kedunia yang cukup lengkap, disini kita bisa meminta kepada penjaga museum untuk memutar film asli pada saat pendaratan pasukan sekutu di Morotai.
     
    Selepas dari Museum perjalanan kami lanjutkan ke Monumen Nakamura, tercatat dalam sejarah bahwa Nakamura adalah prajurit jepang terlama yang pernah bersembunyi sejak perang dunia kedua, kurang lebih 32 tahun, keberadaanya baru diketahui oleh penduduk setempat setelah Nakamura kepergok berkeliaran mengambil bahan makanan dari kebun penduduk.


     Berikut sekilas tentang Morotai yang saya kutip dari Wikipedia:
    Morotai merupakan salah satu pulau yang secara geografis terletak di kepulauan Maluku tepatnya di kabupaten Halmahera utara. mayoritas pend 
    Merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di Halmahera Utara, Kepulauan Maluku. Sebagian besar bentang pulau masih tertutup hutan lebat. Dataran Doroeba di barat daya Morotai adalah yang terbesar dari beberapa dataran rendah di pulau tersebut. Sebelum perang pecah, Morotai dihuni oleh 9.000 penduduk dan belum dikembangkan secara komersial. Pulau ini merupakan bagian dari Hindia Belanda dan diperintah oleh Belanda melalui Kesultanan Ternate. Jepang menduduki Morotai di awal tahun 1942 selama kampanye Hindia Belanda, tetapi tidak menempatkan pasukannya di Morotai atau pun mengembangkannya.
    Pada awal tahun 1944, Morotai muncul sebagai wilayah yang penting bagi militer Jepang ketika mulai mengembangkan pulau-pulau di Halmahera sebagai titik fokus untuk mempertahankan pendekatan selatannya ke Filipina.Pada bulan Mei 1944, Divisi ke-32 Angkatan Darat Kekaisaran Jepang tiba di Halmahera untuk mempertahankan pulau dan sembilan landasan udaranya.Divisi ini telah mengalami kerugian besar ketika konvoi yang membawanya dari China (konvoi Take Ichi) diserang oleh kapal selam AS.Dua batalyon dari Resimen Infanteri ke-32 Divisi ke-211 awalnya dikerahkan ke Morotai untuk mengembangkan sebuah landasan udara di Dataran Doroeba. Namun, kedua batalyon tersebut ditarik ke Halmahera pada pertengahan Juli, ketika landasan tersebut ditinggalkan karena masalah drainase. Pemecah kode Sekutu mendeteksi keberadaan Jepang di Halmahera dan pertahanan yang lemah di Morotai, dan meneruskan informasi ini kepada staf perencanaan yang relevan.
    Pada bulan Juli 1944, Jenderal Douglas MacArthur, komandan South West Pacific Area, memilih Morotai sebagai lokasi untuk pangkalan udara dan fasilitas angkatan laut yang diperlukan untuk mendukung pembebasan Mindanao, yang rencananya akan berlangsung pada tanggal 15 November. Karena Morotai belum berkembang, Morotai lebih dipilih daripada Halmahera yang karena wilayahnya yang lebih besar dan posisi pulau yang lebih dapat dipertahankan secara signifikan dinilai terlalu sulit untuk diamankan.[6] Pendudukan Morotai ditetapkan sebagai Operasi Tradewind. Pendaratan dijadwalkan berlangsung pada tanggal 15 September 1944, hari yang sama dengan pendaratan Divisi Marinir ke-1 di Peleliu. Jadwal ini memungkinkan bagian utama dari Armada Pasifik Amerika Serikat untuk secara bersamaan melindungi operasi dari potensi serangan balik Jepang.
    Ketika sedikit oposisi yang diharapkan, perencana Sekutu memutuskan untuk mendaratkan pasukan invasi berdekatan dengan lokasi lapangan udara di Dataran Doroeba. Dua pantai di pantai barat daya pulau dipilih sebagai lokasi pendaratan yang cocok, dan ditetapkan sebagai Pantai Merah dan Pantai Putih. Sekutu berencana menyerukan ketiga resimen infanteri dari Divisi ke-31 yang akan mendarat di pantai ini pada tanggal 15 September dan segera melakukan perjalanan darat untuk mengamankan dataran. Karena bentang alam Morotai yang tidak memiliki nilai militer, Sekutu tidak berniat untuk memajukan sarana di luar batas yang diperlukan untuk mempertahankan lapangan udara.Perencanaan pembangunan lapangan udara dan instalasi dasar lainnya juga dilakukan sebelum pendaratan, dan lokasi fasilitas militer sementara telah dipilih pada 15 September.
    Sumber Wikipedia


    Berikut beberapa foto keindahan Morotai (dari berbagai sumber)






    Alternatif lokasi lain yang bisa dikunjungi didekat morotai








    Investigasi ke Tobelo Halmahera Utara


    Ini adalah salah satu perjalanan dinas dengan route terpanjang yang pernah saya alami, penerbangan dari jakarta-Ternate (+transit memakan waktu sekitar 3 jam), dari bandara menuju pelabuhan menggunakan taksi (sekitar Rp 100.000,-) memakan waktu sekitar 20 menit, pelabuhan ternate menuju Sofifi (pelabuhan pulau Halmahera) sekitar 1.5 jam tergantung speedboat yang digunakan, sebagai catatan biaya sewa boat disini tergantung dari jumlah mesin yang digunakan pada speed tersebut, rata-rata ditiap speedboat ada 3 s/d 4 mesin.

    selanjutnya dari sofifi menuju Tobelo memakan waktu 4 jam menggunakan travel yang bisa dibooking 1 mobil langsung atau  apabila anda sendirian atau hanya berdua sebaiknya anda menumpang travel bersama-sama dengan penumpang yang lain dengan biaya yang lebih murah.
    jangan  bayangkan travel disini seperti travel dijawa, atau daerah lain, travel di Halmahera terdiri dari berbagai jenis mobil mulai dari avanza, kijang inova, yaris, Jazz hingga CRV.






    Karena kebetulan kasus yang kami tangani kali ini lumayan besar, team pertama yang saya bawa sekitar 18 orang dari berbagai macam divisi. (team kedua menyusul kemudian sebanyak 14 personil).karena banyaknya anggota team, Di sofifi sendiri kami menyewa 4 mobil untuk perjalanan menuju Tobelo.
    Team pemeriksaan pertama


    Berbicara tentang wisata, perlu waktu yang cukup lama untuk mengeksplorasi tempat-tempat wisata yang di Halmahera utara (tobelo) saking banyaknya. namun karena jadwal pemeriksaan yang cukup padat, saya awalnya tidak terlalu antusias untuk mengunjungi seluruh tempat wisata di Tobelo.tapi hal tersebut berubah ketika suatu hari, seingat saya hari minggu ( saya lupa tanggalnya),saya duduk sambil ngopi didepan penginapan, tiba-tiba ada bule cewek mondar-mandir kebingungan, sekilas terdengar dia bertanya dalam bahasa indonesia yang kurang jelas sambil menunjukan gambar pada tabnya pada orang yang lewat. karena kasihan melihatnya mondar mandir, saya menghampiri bule tersebut dan menanyakan tujuannya, dan ternyata dia ingin pergi ke danau galela, namun tidak menemukan mobil atau ojek yang bersedia membawanya kesana, maklum jarak kota tobelo dengan danau galela sekitar 1.5 s/d 2 jam. spontan saya bilang kedia, bahwa saya bersedia mengantarkan dia karena saya juga belum pernah melihat danau galela, dan ternyata dia bersedia saya anterin, pada saat saya mengeluarkan mobil kantor yang selama pemeriksaan memang standby dihotel, 3 anggota team menyatakan pengen ikut juga, waduh, ne bule bisa jadi mengurungkan niatnya kalau dia sendiir ditemani oleh 4 cowok yang tidak dikenal didalam 1 mobil. pada saat saya menjelaskan bahwa teman saya juga pengen ikutan bule tersebut ternyata tidak keberatan, wah-wah.

    Dalam perjalanan saya baru mengetahui bahwa dia ( lagi-lagi saya lupa namanya) berasal dari Perancis, dan tobelo adalah tujuan terahirnya setelah sebelumnya dia mengunjungi banyak daerah di sumatera, sulawesi dan terahir maluku, dan luar biasanya perjalanan itu dia lakukan sendirian. karena dia membawa tab dan kamera DSLR, dia bercerita sambil menunjukan foto-foto yang dia ambil selama perjalanan di indonesia.sayangnya karena terlalu mendadak dan buru-buru saya tidak sempat membawa kamera sendiri, gambar yang saya ambil hanya melalui HP Nokia Jadul yang sempat saya samber di hotel sedangkan sebagian besar gambar diambil menggunakan kamera si Bule yang oonya lagi saya lupa minta di Back Up ke Laptop setelah di hotel.

    karena ceritanya hanya menemani maka tujuan tempat wisata kami mengikuti agenda si Bule, untuk foto2nya saya terpaksa sunting dari berbagai sumber di internet, tapi gpp lah, next time mudah2an 3 rekan saya yang lain masih menyimpan (pada saat menulis ini saya sudah tidak sekantor dengan mereka). berikut tempat-tempat wisata yang kami kunjungi.

    Danau Galela

    Danau ini cukup bersih, sayang kurang terawat, hampir seluruh permukaan danau dipenuhi Enceng Gondok, dibagian sebelah barat anda bisa menemukan beberapa restoran dipinggir danau yang menyajikan berbagai jenis ikan bakar



    Goa Jepang

    Letaknya searah dengan danau galela, dari jalan raya dapat dicapai dengan berjalan kaki melewati kebun pala sekitar 10 menit, kami tidak jadi masuk kedalam goa, karena ternyata ada ular yang bertengger dilangit2 goa, jadi kami hanya mengambil gambar didepan goa, kalau ga salah saya masih menyimpan beberapa gambar yang saya simpan di HP Nokia, next akan saya upload 

    Telaga Biru

    Pantai Luari

    Tanjung Kakara

    Untuk tanjung Kakara kunjungan saya lakukan pada minggu berikutnya bersama-sama dengan teman-teman kantor cabang Tobelo. untuk menuju ketempat ini kita bisa menyewa perahu kecil yang banyak berada di pelabuhan Tobelo.










    Pulau Dodola




    Diving di Pulau Tagalaya




    Pulau Kumo