Kamis, 31 Desember 2015

Bagaimana waktu kejadian bisa mengungkapkan motif dari pelaku fraud



Waktu kejadian dengan motif pelaku dalam melakukan kejahatan memiliki keterkaitan yang erat, dengan mengetahui kapan sebuah tindak kejahatan terjadi bisa menjadi salah satu petunjuk awal bagi seorang investigator runtuk mengetahui motif dari pelaku sampai melakukan tindakan fraud tersebut.
pada artikel ini saya akan lebih spesifik membahas tentang pentingnya mengetahui waktu kejadian dalam tindakan fraud pada kredit mikro.
Berbicara kredit mikro, berarti berbicara proses kredit yang serba dipermudah, mengapa? karena target marketnya adalah debitur-debitur skala menengah ke bawah yang bahkan sebagian besar adalah pengusaha kecil yang tidak mengetahui proses dan prosedur perbankan konvensional
untuk mempermudah mari kita membahas sebuah kasus tentang penyalahgunaan dana pencairan kredit nasabah oleh seorang marketing sebuah bank X ;
Terdapat laporan kasus yang diterima oleh unit investigasi sebagai berikut bahwa di cabang A telah terjadi penyalahgunaan dana pencairan kredit 2 debitur yang dilakukan oleh budi (marketing).
dalam menanggapi laporan tersebut ada beberapa hal yang harus menjadi fokus perhatian :
  1. Apakah benar telah terjadi penyalahgunaan dana nasabah oleh pelaku
  2. Bagaimana cara si pelaku bisa menyalahgunakan dana pencairan kredit yang seharusnya digunakan oleh debitur sendiri, biasanya pada kasus yang seperti ini, dengan memanfaatkan kedekatan atau membawa atribut "pegawai bank" debitur akan bersedia dipinjam nama untuk pengajuan kredit. atau dana hasil pencairan kredit digunakan berdua oleh pelaku dan debitur.
  3. Apakah benar yang menjadi korban hanya 2 orang debitur? apakah tidak ada debitur lainnya yang diluar debitur tersebut.
  4. Melakukan interview kepada nasabah dan menanyakan kapan serah terima uangnya, dimana diserahkan uangnya, mengapa nasabah mau menyerahkan/meminjamkan namanya, siapa saja yang menjadi saksinya.biasanya penyerahan uang adalah pada hari yang sama dengan pencairan kredit atau maksimal beberapa hari setelahnya.
  5. cari tau kapan marketing tersebut mulai bekerja bandingkan dengan kapan pencairan kredit debitur.
  6. Misalnya marketing "A" sudah menjabat pada posisi tersebut sejak januari, sedangkan tanggal pencairan kredit debitur adalah bulan juni, maka pertanyaan selanjutnya adalah, kenapa marketing "A"baru melakukannya dibulan Juni, kenapa tidak sejak awal menjabat. coba tracking ada berapa debitur yang diproses pencairan kreditnya oleh Marketing "A" pada bulan Mei, Juni dan Juli.
  7. lakukan kunjungan secara random sampling terhadap debitur/nasabah yang pernah di tangani oleh Marketing tersebut.